Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Numpang Promosi

Numpang Promosi

Ehm...mian ada yang ketinggalan...hehe

Mau berbagi info nih...
Bagi yang berminat untuk membeli ataupun menjual MESIN JAHIT baik yang baru maupun yang bekas, seperangkat alat-alat yang berhubungan dengan mesin jahit dan konpeksi, bisa didapatkan di TOKO SUBUR REJEKI yang bertempat di PASAR GIMBAL MANGUNJAYA ataupun bisa menghubungi langsung ke no 081380214104 dan 087826563965

Makasih...



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menjalani Dunia Kerja

Menjalani Dunia Kerja

Anyeong....

Udah lama gk muncul nih,,,hehe

Terakhir ngepost dulu pas zaman-zamannya KKN....haha

Udah banyak bangat waktu dan moment yang terlewat, mulai dari sibuknya PPL, pusingnya nyusun skripsi, bhagianya lulus sidang dan wisuda. dan alhamdulillah sekarang udah memasuki dunia kerja yang tiap harinya dihadapkan dengan berbagai sikap anak-anak. Rasanya kaya kembali lagi sekolah, tiap hari berangkat jam 7 pagi dan pulang jam 2 siang. Walaupun bayarannya gak seberapa, tapi rasanya senang udah bisa mengasilkan uang sendiri. Dan yang paling penting itu bukan sebesar dan sebanyak kita mendapat bayarannya tapi pengalaman yang didapatkan itu jauh lebih berharga. Memanfaatkan dan membagikan ilmu yang telah didapat setelah sekian lama belajar kepada anak-anak penerus bangsa kita. Walaupun kadang pasti ada aja sikap anak-anak yang .... tapi itu tetap menyenangkan.

Hari ini adalah hari terakhi di tahun 2014 dan besok sudah memasuki tahun baru 2015, semoga ditaun 2015 ini bisa mendapatkan apa yang diharapkan dan menjadi orang yang lebih baik lagi....amin.

Sebenernya masih banyak yang ingin diceritakan...
Tapi lain waktu lagi aja ya...hehe

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KKN 30, SEKEJAP NAMUN MELEKAT DALAM HATI




Tak pernah terlintas dalam benakku
Hidup bersama orang yang baru ku kenal
Kulalui  hari-hari bersama kalian
Seiring waktu berjalan terjalin kasih diantara kita
Banyak kisah yang terukir dalam hati ini
Banyak canda, tawa dan luka yang menghiasi
Walau kadang terasa perih namun tetap kujalani
Karena ada kalian yang selalu setia menemani
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat
Tiba saatnya untuk kembali pulang
Hati ini terasa berat berpisah dengan kalian
Tapi apa daya, waktu yang memisahkan kita
Kini sepi dan sunyi yang kurasakan
Tanpa kehadiran kalian di sisiku
Rasa rindu akan kebersamaan kita, kini mulai terasa
Tapi hanya kenangan yang dapat meredakan rasa rindu ini
Benar, ketika ada pertemuan pasti ada perpisahan
Namun ini bukanlah akhir dari kisah kita
Masih ada waktu tuk mengukir kisah kita
Walaupun tak sama seperti dulu
Semoga kalian selalu ingat
Akan kisah yang telah kita ukir bersama
KKN 30, sekejap namun melekat dalam hati

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KULEWATI SUKA DAN DUKA BERSAMA KALIAN




2 Februari 2013, tiba saatnya aku harus pergi menuju tempat baru yang akan ku tinggali selama 40 hari kedepan bersama keluarga baru ku (teman2 KKN-ku),,,,
Baru semalam saja aku tidur ditempat yang baru ini, rasanya aku ingin segera pulang. Tapi apadaya semua ini harus kujalani. Aku berharap dengan adanya kalian disampingku yang selalu menemaniku, aku dapat menjalani semua ini.
Hari demi hari, seiring berjalannya waktu yang kita lalui bersama, kalian semua semakin terbuka dan blak-blakan, kini aku semakin tahu sifat kalian masing-masing. Aku berharap, aku bisa memahami kalian semua agar tak ada sesuatu yang dapat membuatku tak nyaman untuk tinggal bersama kalian.
Ada hari dimana aku sibuk dengan program kerja yang sedang dilaksanakan, ada kalanya juga satu hari itu kosong tak ada satupun kegiatan yang dilaksanankan, itu membuatku bosan dan jenuh. Rasanya ingin pulang ke rumah, tapi apa daya karena tempat KKN-ku begitu jauh dan mengingat jalan yang akan kutempuh bila aku pulang rasanya enggan untuk pulang,,,,
Banyak cerita suka dan duka yang ku alami selama aku tinggal bersama kalian. Mulai dari antri untuk mandi, memasak bersama, dan tidur bersama 3 orang teman sekamar ku. Semakin hari samakin aku sering gadang dan tidur malam untuk hanya sekedar ngumpul-ngumpul, bercanda dan bermain. Dan karena itu pula semakin hari aku bangun semakin siang,,,hehe.
Disamping semua cerita itu terselip Kisah Kasih Nyata yang tumbuh, mungkin itu terjadi seiring waktu yang kita lalui bersama, melihat itu semua rasanya lucu dan ingin tertawa. Selain itu timbul juga rasa jengkel dan kesal tapi itu bukan berarti benci karena aku menyayangi kalian semua sebagai satu keluarga, kita akan tinggal bersama kurang lebih 40 hari.
9 Maret 2013, kini tiba saatnya untuk kembali pulang. Setelah 35 hari kita tinggal bersama yang sebenarnya waktu itu terasa sebentar, berat rasanya untuk berpisah dengan kalian dan meninggalkan posko. Saking beratnya kami sampai menangis ingat akan hari-hari yang telah kita lalui bersama selama ini. Banyak kisah yang terukir selama kita tinggal bersama. Tapi apa daya memang waktu yang memisahkan kita. Dimana ada awal pasti ada akhir. Tapi sebenarnya ini bukan lah akhir melainkan awal dari perjalanan kita. Mampukah kita untuk mempertahankan kebersamaan kita dengan kesibukan setiap orang yang berbeda yang sudah menantinya. Aku pasti akan merindukan kalian semua, semoga kalian selalu ingat akan hari-hari yang kita lewati bersama.........

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KKN,,, MENYAMBUNG TALI PERSAUDARAAN




Alhamdulillah,,,,,,
Ahirnya berahir sudah masa-masa menggalaukan di UAS,,,,,he
Walaupun masih terselip rasa khawatir tentang nilai yang akan kudapat. Aku berharap nilai-nilai ku tidak mengecewakan,,,,amin.

Masalah UAS beres, kini tinggal KKN menanti,,,,
Hmmmm ternyata aku kebagian KKN di tempat yang cukup jauh yaitu di Desa Tonjong Kecamatan Pancatengah dengan tema Daya Beli. Dalam kelompok ini terdiri dari berbagai jurusan dari beberapa fakultas. Hanya ada satu orang yang ku tahu dari deretan nama yang tertera dalam kelompok 30 ini.

19 Januari 2013, dimana hari kita pertama bertemu dan berkumpul saling memperkenalkan diri masing-masing. Setelah berkenalan ternyaata aku lihat mereka semua baik dan menyenangkan. Walaupun ini hari pertama kita bertemu tapi rasanya kita sudah lama kenal, itu terlihat dari obrolan dan candaan mereka yang serasa kita itu sudah kenal lama. Disini kami membentuk susunan kepengurusan dan memilih satu orang ketua yang akan memimpin dan mengkoordinir kita semua selam 40 hari kita KKN. Dan yang terpilih menjadi ketua adalah Gian Riksa Wibawa dari jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, aku berharap dia dapat memimpin kami semua dengan baik dan bijak.....amin

Ngomong-ngomong tentang kepengurusan, eh ternyata aku terpilih menjadi sekretaris 2. Hmm aku akan bergelut kembali dengan surat-surat, proposal dan laporan. Aku berharap pengalaman dari organisasi yang telah kudapatkan selama ini dapat bermanfaat di KKN ini.

20 Januari 2013, kita melakukan survei lapangan ke desa Tonjong kecamatan Pancatengah. Yang ikut survei hanya 9 orang dikarenakan kendaraan yang terbatas. Kami kumpul jam 6 pagi tapi biasa karena ngaret jaddi kita berangkat jam 7 dari Tasik.
Hmmm jalannya luar biasa....walaupun di aspal dan bagus tapi jalannya sangat berkelok-kelok dengan tanjakan dan tikungan yang cukup tajam. Banyak hutan dan perkebunan yang kita lewati. Perjalanan ini memekan waktu sekitar 2 jam.

Setibanya disana eh ternyata Pak Kepala Desa-nya sedang tidak ada dirumah. Tapi akhirnya kita bertemu juga dengan beliau. Beliau sangat ramah dan baik. Setelah ngobrol-ngobrol dengan Pak Kepala Desa kita mencari rumah untuk kita tempati selama KKN ini. Setelah lama mencari akhirnya ketemu juga, rumah nya bagus cukup  untuk 21 orang dan sangat strategis karana berada di pinggir jalan raya, dekat dengan rumah Pak Kepela Desa dan Kantor Desa serta dipinggir rumah ada warung,,,,,,hehe

Setelah dzuhur kita pamitan pulang,,, eh tidak lama setelah jalan, ban motor yang aku naiki bocor, untung ada bengkel yang tidak jauh daari tempat kita berhenti. Setelah kurang lebih 1 jam akhirnya kita meneruskan perjalanan pulang. Eh lagi-lagi tidak lama setelah kita berangkat, bannya bocor lagi. Kini bengkel lumayan agak jauhan. Hemm dan akhirnya kita nyampe ke Tasik sekitar jam 3, yang tadinya aku mau langsung mudik nggak jadi deh karena kesorean.

Setelah kita survei bersama aku lihat kita semua jadi lebih dekat dan lebih akrab. Aku berharap nanti ketika kita tinggal bersama, tali persaudaraan ini akan semakin terikat kuat diantara kita,,,,,,amin.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KKN,,, MENYAMBUNG TALI PERSAUDARAAN


Alhamdulillah,,,,,,
Ahirnya berahir sudah masa-masa menggalaukan di UAS,,,,,he
Walaupun masih terselip rasa khawatir tentang nilai yang akan kudapat. Aku berharap nilai-nilai ku tidak mengecewakan,,,,amin.

Masalah UAS beres, kini tinggal KKN menanti,,,,
Hmmmm ternyata aku kebagian KKN di tempat yang cukup jauh yaitu di Desa Tonjong Kecamatan Pancatengah dengan tema Daya Beli. Dalam kelompok ini terdiri dari berbagai jurusan dari beberapa fakultas. Hanya ada satu orang yang ku tahu dari deretan nama yang tertera dalam kelompok 30 ini.

19 Januari 2013, dimana hari kita pertama bertemu dan berkumpul saling memperkenalkan diri masing-masing. Setelah berkenalan ternyaata aku lihat mereka semua baik dan menyenangkan. Walaupun ini hari pertama kita bertemu tapi rasanya kita sudah lama kenal, itu terlihat dari obrolan dan candaan mereka yang serasa kita itu sudah kenal lama. Disini kami membentuk susunan kepengurusan dan memilih satu orang ketua yang akan memimpin dan mengkoordinir kita semua selam 40 hari kita KKN. Dan yang terpilih menjadi ketua adalah Gian Riksa Wibawa dari jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, aku berharap dia dapat memimpin kami semua dengan baik dan bijak.....amin

Ngomong-ngomong tentang kepengurusan, eh ternyata aku terpilih menjadi sekretaris 2. Hmm aku akan bergelut kembali dengan surat-surat, proposal dan laporan. Aku berharap pengalaman dari organisasi yang telah kudapatkan selama ini dapat bermanfaat di KKN ini.

20 Januari 2013, kita melakukan survei lapangan ke desa Tonjong kecamatan Pancatengah. Yang ikut survei hanya 9 orang dikarenakan kendaraan yang terbatas. Kami kumpul jam 6 pagi tapi biasa karena ngaret jaddi kita berangkat jam 7 dari Tasik.
Hmmm jalannya luar biasa....walaupun di aspal dan bagus tapi jalannya sangat berkelok-kelok dengan tanjakan dan tikungan yang cukup tajam. Banyak hutan dan perkebunan yang kita lewati. Perjalanan ini memekan waktu sekitar 2 jam.

Setibanya disana eh ternyata Pak Kepala Desa-nya sedang tidak ada dirumah. Tapi akhirnya kita bertemu juga dengan beliau. Beliau sangat ramah dan baik. Setelah ngobrol-ngobrol dengan Pak Kepala Desa kita mencari rumah untuk kita tempati selama KKN ini. Setelah lama mencari akhirnya ketemu juga, rumah nya bagus cukup  untuk 21 orang dan sangat strategis karana berada di pinggir jalan raya, dekat dengan rumah Pak Kepela Desa dan Kantor Desa serta dipinggir rumah ada warung,,,,,,hehe

Setelah dzuhur kita pamitan pulang,,, eh tidak lama setelah jalan, ban motor yang aku naiki bocor, untung ada bengkel yang tidak jauh daari tempat kita berhenti. Setelah kurang lebih 1 jam akhirnya kita meneruskan perjalanan pulang. Eh lagi-lagi tidak lama setelah kita berangkat, bannya bocor lagi. Kini bengkel lumayan agak jauhan. Hemm dan akhirnya kita nyampe ke Tasik sekitar jam 3, yang tadinya aku mau langsung mudik nggak jadi deh karena kesorean.

Setelah kita survei bersama aku lihat kita semua jadi lebih dekat dan lebih akrab. Aku berharap nanti ketika kita tinggal bersama, tali persaudaraan ini akan semakin terikat kuat diantara kita,,,,,,amin.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CERPEN


SEPORSI DOA RANI
(Karya Gyan Pramesty Gunawan)

Masa sekolah bukan melulu tentang dinamika dunia remaja, setidaknya untuk Rani, masa sekolah adalah masa dimana Ia harus menyatu bersama kepenatan, mencari gemerincing rupiah yang akan meringankan gelembung beban di pundak sang Emak. Lembaran putih catatan takdirnya, dihiasi oleh noktah kecoklatan yang terbentuk oleh peluh, dan terfermentasi oleh keadaan.
“ bulan depan ujian akhir, kalian Bapak panggil ke kantor karena kalian sudah ‘nunggak SPP selama 3 bulan. Kalo sampai bulan depan kalian tidak melunasinya, terpaksa Bapak tidak mengijinkan kalian ikut UAS.”
Sengatan listrik ribuan volt mengalir membekukan jantung Rani. Membuatnya berhenti bergerak untuk sepersekian detik kemudian bergerak kembali dalam bentuk dentuman-dentuman besar pengabar duka.
******
Adonan tepung putih yang Ia balurkan kepada berpotong-potong pisang menjadi saksi gelombang kelam yang terpancar di matanya. Fokus pandangannya tertuju pada satu titik, dimana seorang wanita paruh baya tampak tengah bergulat dengan denting pisau dan sayur-mayur. Butiran peluh menghiasi wajahnya, kuyu. Helaian rambutnya yang mulai memutih terlepas dari ikatan kusam di belakang kepalanya. Lengan tuanya, dipenuhi gurat-gurat keletihan, tak henti memotong aneka remah hijau yang ada dihadapannya. Kematian sang suami lima tahun silam, merubahnya menjadi srikandi yang harus berjuang menghidupi keempat anaknya, membusurkan panah keinginan dalam ranah takdir. Rani mendesah, potongan duka yang didapatkannya sehari silam Ia simpan rapih, enggan ia sajikan untuk melengkapi kepenatan Emaknya.
Kata-kata kepala sekolah kembali terngiang di benaknya, betapa ia harus segera melunasi seluruh kekurangan biaya sekolah, dan betapa ia harus segera memberitahukan Emaknya. Sesegera mungkin.
Persetan!! Emak sudah terlalu letih menanggung hidupku. Takan ku bebani Pundaknya yang sudah terlalu tua. Akan kubuka mata dunia, lengan kecilku akan mampu menanggung kebutukan takdirku sendiri, akan pendidikan.
Rani kembali menyatu bersama adonan tepung dan potongan-potongan pisangnya disertai berbagai wacana yang memenuhi benaknya.
******
“ ko’ buru-buru, Ran?” sapaan Hanifah menghentikan langkahnya menyusuri koridor itu.
“ eh iya nih, aku mau ke Bu Barno.” Jawab Rani.
“ ngapain?”
“ biasa, ngurusin kerang.” Jawab Rani singkat, langkahnya kembali teratur, terdidik rapih untuk segera menuntaskan koridor sekolah.
Maaf kawan, masih ada selusur masa depan yang harus ku taklukan. Setiap detik yang akan kuhabiskan menikmati masa remaja bersama kalian senilai dengn sejengkal hidup yang akan kuberikan untuk Emak.
Butiran molekul yang pembentuk terik, gemuruh angin sore, serta kelamnya angin malam selalu menemani perjuangan Rani. Laksana penjelajah ruang dan waktu, Rani berpindah tempat dalam hitungan beberapa menit. Berkeliling membawa jajanan tradisional yang di buat Emaknya, Mengurusi industri kerang rumahan milik Bu Barno, menjajakan lembaran berita buram diantara celah-celah kendaraan yang dihentikan lampu merah, semua Ia lakukan untuk menebus beban pendidikannya. 3 bulan SPP.
*******
Jam pasir yang berisi butiran kesempatan mendapat hidup yang lebih baik itu menguap, melewati lengkung terakhir. Habis sudah tengat waktu yang diberikan kepala sekolahnya. Habis sudah kesempatannya mengumpulkan rupiah sebanyak 250 ribu. Ia menengadah, gemerincing rupiah yang dihasilkan perasan keringatnya hanya berjumlah 149 ribu rupiah. Jantungnya berderik, matanya lurus, nanar menyaksikan hiruk pikuk alam yang enggan mengerti keterbatasannya.
Bulir-bulir bening mengalir membentuk kawah keputus-asaan, membasahi pipinya yang tertutup debu. Tangisnya pecah, menandakan penyerahan terhadap takdir yang akan menyambutnya esok hari.
Tuhan, saksikanlah keteguhanku menjaga kebahagiaan Emak. Biarlah kulepas semua kenikmatan yang dijanjikan pendidikan, demi Emak. Akan kuhadapi serpihan-serpihan takdirku yang lain, bermodalkan tekad dan senyum Emak. Aku menyerah.
Tangis membawanya pulang, kembali pada Emak dan ketiga adiknya. Kembali pada berakhirnya impian Emak punya anak sarjana, kembali kepada titik beku antara Ia dan kebuasan pendidikan.
“ rani, kemana saja kamu?” tanya Emak.
Derit pintu mengiringi kepulangannya. Mencium tangan Emak dan menyaksikan betapa sesuatu yang lain, sangat lain. Terhidang di antara kursi-kursi reot yang mengisi ruang tamu sempit itu. Irma, Ratih dan Hanifah, teman sekelas Rani, duduk di sudut ruangan.
“ ada apa ini ?” gumam Rani dalam hati.
“ duduk dulu, Nak,”
Emak membimbing Rani duduk di sampingnya. Rani sibuk membaca berbagai ekspresi yang dipancarkan seluruh penghuni ruangan tersebut. apa yang terjadi?
“ Ran, kita kesini Cuma mau nyampein ini.” Hanifah, gadis manis berkerudung putih menyerahkan sebuah amplop putih, yang terdengar bergemericik.
“ apa nih, Han?” tanya Rani, belum dapat menjamah apa yang sedang terjadi.
“ itu amanat dari temen-temen sekelas, Ran,” jawab Irma “ buka dech.” Lanjutnya.
Jemarinya bergetar ketika membuka simpul sederhana yang membelit benda hitam menggelembung itu. Logikanya seakan menolak apa yang diekspektasikan asanya.
“ apa ini !” pekik rani. Inderanya menyangsikan apa yang baru saja ditangkap matanya, amplop putih itu berisi bulatan dan lembaran benda yang diharapkannya. Rupiah.
“ ini uang kita, Ran. Tapi sekarang jadi uang kamu. Kamu ‘ngga pernah cerita apa-apa ke kita, tapi kita tau semuanya, Ran.” Jawab Ratih, seraya mendekati Rani yang duduk tidak jauh darinya.
“ iya, Ran. Hari senen kita UAS, uang ini pake’ buat bayar SPP ya.. sayang kalo kamu berenti di tengah jalan.” Tambah Hanifah.
“ hehehe.. sori nihh uangnya lecek, baru keluar dari celengan sihh,” jawab Ratih.
Gelombang asa yang tiba-tiba menghantamnya, membuatnya tergagu mengahdapi semua rentetan takdir ini. Bibirnya mengelu, menggumamkan sesuatu yang Ia sendiri tak mampu menginterpretasikannya. Lelehan suka-duka kembali membasahi pipinya yang masih berdebu, Ia menangis. Air matanya mengalir deras, sangat deras dan menjadi semakin tak terkendali. Ia melahap semua menu lezat yang dikaruniakan Tuhan, senyum Emak sebagai hidangan pembuka, serta senyum sahabat-sahabat tercintanya sebagai hidangan penutup.
Tuhan, seporsi doaku telah kau jawab. Sepotong asaku telah kau beri jalan. Terimakasih. Dan ternyata, masa sekolah bukan melulu tentang keletihanku, ada makna lain. Makan lain yang coba Kau ajarkan melalui senyum mereka.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS